Kamis, 11 November 2010

Berhenti Mengeluh

Sahabat saya yang baik hatinya, yang sedang mengupayakan perbaikan bagi diri-nya. Semoga sapa saya ini menjumpai Anda dalam sebaik-baiknya keadaan.
Saya ingin sharing mengenai Berhenti Mengeluh, yang alasannya adalah “ketidaknyamanan”.
Tidak nyaman saat membaca sebagian status atau comment beberapa orang di Facebook, yang isinya adalah keluhan – keluhan belaka.
Siapa saja, saya dan Anda pasti tidak asing lagi dengan kata mengeluh.
Apa itu mengeluh…?? Dan apa penyebabnya…??
Saya tidak perlu lagi menjawabnya karena saya yakin Anda juga tahu jawabannya.

Mengeluh sebetulnya boleh, adalah hal yang wajar, selama keluhan itu tidak membuat Anda menjadi pribadi pengeluh, dan keluhan itu tidak menjadi kebiasaan.
Mengeluh sebenarnya Anda sudah tahu yang benar atau cara yang tepat, namun tidak berani mengambil resiko.
………………….
Sekali lagi, saya tidak perlu membahas apa itu mengeluh dan penyebabnya.
Sekarang saya akan membantu bagaimana cara berhenti mengeluh berdasarkan wawasan dan pengalaman pribadi saya, yaitu :
Ikhlas dan Bersyukur
Dan,
Cari pandangan baru.
Seseorang yang pelit bersyukur akan mudah mengeluh, tetapi orang yang selalu bersyukur senantiasa berhati-hati dalam mengeluh, bahkan berhenti mengeluh.
Saya jelaskan dengan contoh dari kondisi sederhana,
Anda mengeluh dengan keuangan, itu terjadi karena Anda ingin membeli suatu barang.
Nah, ada 2 pilihan yaitu mengeluh atau bersyukur dan ikhlas…??
Jika Anda memilih mengeluh maka Anda akan keluhkan uang, uang, dan uang. Secara sadar atau tidak sadar, Anda akan mencari-cari alasan agar tetap bisa mengeluh dan menyalahkan keadaan seperti berkata “sekarang kan lagi krisis”, “Si boss pelit”, “gaji gue ga cukup”, dan maaaaaasih banyak lagi alasan lain, betul tidak…??
Sebaliknya,
Jika Anda memilih ikhlas dan bersyukur, maka keluhan itu justru menjadi doa dan motivasi.
Anda akan melihat kurangnya uang sebagai perintah untuk lebih bekerja keras, melebihkan doa dan upaya. Anda juga akan sadar bahwa Anda masih beruntung di bandingkan dengan mereka yang terjebak kemiskinan, bila Anda pahami ini dan setia menerapkan dalam hidup Anda, saya YAKIN dan PERCAYA bukan keluhan yang keluar dari bibir Anda, melainkan “ALHAMDULILLAH”.
Semoga dengan contoh sederhana tadi, mencukupkan kita dalam mengeluh dan menggantinya dengan BERSYUKUR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar